ciri-hard-disk-rusak
Photo by Markus Spiske on Unsplash

7 Ciri-ciri Hard disk yang Sudah Rusak

Apa saja ciri-ciri Hard disk rusak dan sudah waktunya untuk diganti? Berikut ini Computory akan berikan penjelasannya secara lengkap.

Kerusakan hard drive dapat terjadi tanpa gejala sebelumnya, tetapi dalam kebanyakan kasus, hard disk akan menunjukkan satu atau lebih tanda peringatan sebelum akhirnya rusak total.

Hal tersebut dikarenakan kegagalan HDD sering mengakibatkan hilangnya data, pengguna komputer harus mengetahui tanda-tanda peringatan paling umum yang terkait dengan masalah umum seperti kegagalan baca / tulis, papan pengontrol yang rusak, dan kerusakan pada bantalan.

Gejala kerusakan bervariasi, tergantung pada merek, model, dan sistem operasi yang diinstall ke dalam hard drive. Karena semua hard drive pada akhirnya akan rusak karena keausan mekanis, Anda harus membuat cadangan dari file-file penting secara teratur untuk menghindari kehilangan data.

Kerusakan hard disk yang sebenarnya adalah saat hard disk Anda berhenti berfungsi. Karena HDD standar pada umumnya bergantung pada komponen fisik untuk membaca dan menulis data, dan merupakan suatu hal yang lumrah bahwa satu atau lebih komponen ini akan mengalami kerusakan setelah sekian waktu.

Jika Anda dapat membayangkan pemutar rekaman berputar, yang tercepat dapat berputar tidak lebih dari 78 rotasi per menit, sedangkan hard disk akan berputar sekitar 5.400 atau 7.200 kali per menit.

Ciri-Ciri Hard Disk yang Rusak

Beberapa gejala kerusakan Hard Disk yang umum terjadi antara lain adalah sebagai berikut:

1. Terdengar bunyi klik, Berputar atau Gesekan

Apabila mulai muncul bunyi-bunyian seperti bunyi gesekan, ketukan, atau seperti cakram yang berputar, maka bisa dipastikan kondisi hardisk tersebut sudah mulai menurun dan kemungkinan besar masa hidup nya hanya tinggal beberapa waktu lagi sehingga sebaiknya segera pindahkan data-data di dalamnya ke hardisk lain.

2. Suhu yang terlalu panas (di atas normal)

Hardisk yang rusak umumnya suhunya akan lebih panas dibanding suhu normal (0 °C to 60°C). Apabila suhu hardisk melebihi batas normal tersebut, maka periksa kembali sistem pendinginan di dalam casing, atau alur udaranya, dan periksa juga suhu komponen lainnya. Apabila suhu komponen lainnya normal, maka ada kemungkinan Hardisk memang sudah mulai rusak.

3. Waktu Akses File Sangat Lambat

Hardisk yang tadinya cepat namun lama kelamaan menjadi lambat saat mengakses atau membuka suatu file juga merupakan salah satu gejala kerusakan yang umum. Namun, pastikan juga Anda sudah melakukan optimasi pada Hardisk tersebut dengan cara defrag, membuang atau memindahkan file-file yang tidak dibutuhkan, terutama pada drive yang berisi OS.

4. File dan Folder Tidak Ada atau Rusak

Apabila file atau folder pada perangkat tiba-tiba hilang atau tidak bisa dibuka, maka sudah bisa dipastikan kalau hardisk tersebut rusak dan sebaiknya mulai pindahkan data-data ke hardisk lainnya.

5. Terjadi Masalah boot atau Mount

Proses Booting yang bermasalah juga bisa menjadi pertanda bahwa Hardisk yang menyimpan file-file OS sudah mulai rusak atau bahkan sudah rusak.

6. Komputer tidak mau menyala

Komputer atau laptop yang tidak mau menyala memang bukan berarti disebabkan oleh Hardisk saja, tapi bisa juga dikarenakan komponen lainnya. Tetapi, hardisk yang rusak atau korslet terkadang juga bisa mempengatuhi aliran listrik pada motherboard sehinga komputer tidak mau menyala sama sekali.

7. Gangguan atau Kesalahan Layar Biru (BSOD)

BSOD (Blue Screen of Death) yang sering muncul saat perangkat komputer atau laptop digunakan juga bisa menjadi tanda bahwa ada kerusakan pada hardisk. Namun bisa juga disebabkan karena adanya kerusakan pada komponen lain.

Beberapa gejala di atas memang tidak selalu berarti masalah yang terjadi adalah pada hard disk, tetapi tetap perlu dimasukkan ke dalam kemungkinan-kemungkinan yang ada pada saat mendeteksi kerusakan pada PC / Komputer.

Apa yang perlu dilakukan saat Hard disk Menunjukkan Gejala Kerusakan ?

Jika Anda masih dapat mengakses data pada hard disk yang rusak, Anda mungkin dapat mentransfer file ukuran kecil ke perangkat penyimpanan lain.

Namun, Anda sebaiknya tidak mentransfer file berukuran besar atau melakukan pekerjaan yang membebani Hard disk secara berlebihan, karena ini dapat mempercepat kerusakan fisik Hard disk yang lebih parah.

Cara teraman adalah dengan mematikan hard disk Anda sesegera mungkin. Jangan mencoba untuk mem-boot drive setelah mematikannya dan jangan menggunakan perangkat lunak pemulihan data untuk menangani masalah fisik pada hard disk.

Admin dari website Computory