Susul PlayStation dan Xbox, Nintendo Menghentikan Penjualan di Rusia

Computory.com – Nintendo tidak ketinggalan ikut menghentikan penjualan produk mereka ke Rusia usai invasi ke Ukraina. Sebelumnya PlayStation dan Xbox juga lakukan pemblokiran penjualan ke negara tersebut.

Langkah Nintendo ini menambah daftar panjang perusahaan game menghentikan penjualan produknya di Rusia..

Juru bicara Nintendo mengatakan bahwa penghentian ini dilakukan karena keadaan yang berubah cepat mengenai ekspor dan penjualan produk di Rusia.

Kami telah memutuskan menangguhkan pengiriman semua produk Nintendo ke Rusia di masa mendatang,” kata juru bicara Nintendo, dikutip dari IGN, Jumat (11/3/2022).

Dia menambahkan, ini karena volatilitas yang cukup besar seputar logistik pengiriman dan pendistribusian barang fisik.

Ilustrasi main game Nintendo Switch dengan pacar. (Nintendo)Ilustrasi main game Nintendo Switch dengan pacar. (Nintendo)

Alasan kebijakan Nintendo ini dinilai sedikit berbeda dari perusahaan game lain, di mana mereka kompak mendukung Ukraina.

Saat ditanya apakah mereka mendukung Ukraina, Nintendo mengatakan bahwa mereka prihatin terhadap semua yang terdampak konflik perang.

Kami ingin menyampaikan keprihatinan untuk semua yang terkena dampak konflik,” lanjutnya.

Sebelumnya Nintendo juga menghentikan layanan toko aplikasinya, eShop, ke Rusia. Akibat ini, gamers Rusia tidak bisa membeli game atau konten lainnya di toko aplikasi Nintendo.

Nintendo beralasan kalau penutupan layanan ini dikarenakan pemblokiran pembayaran Rubel (mata uang Rusia). Untuk itulah eShop Nintendo diubah ke mode maintenance.

Sementara ini, perusahaan game lain seperti Sony dan Microsoft telah menghentikan penjualan konsol dan software mereka di Rusia. Bedanya, mereka juga mengumumkan dukungannya secara eksplisit ke Ukraina.

Itulah langkah perusahaan game seperti PlayStation dan Xbox, kini juga Nintendo yang menghentikan penjualan di Rusia. (Suara.com/ Dicky Prastya).

Baca Selengkapnya “Susul PlayStation dan Xbox, Nintendo Hentikan Penjualan di Rusia”

Artikel ini terbit pertama kali di HITEKNO

Admin dari website Computory