Ini Alasan Pengembang PUBG Menuntut Google dan Apple

Computory.com – Krafton selaku pengembang PUBG telah melayangkan gugatannya pada Google dan Apple. Kenapa sampai lakukan hal ini?

Ternyata gegara platform Apple App Store dan Google Play Store dianggap mengizinkan pelanggaran hak cipta dari game battle royale garapan merka.

Yakni tidak melarang adanya game ripoff atau yang memiliki kemiripan dengan game battle royale garapan Krafton, PUBG Battlegrounds.

Studio Korea Krafton Inc, bersama dengan cabang PUBG Santa Monica yang berbasis di AS, mengklaim bahwa pengembang game yang berbasis di Singapura Garena merobek Battlegrounds dalam dua game (Free Fire, dan Free Fire: MAX).

Sementara ini, Apple dan Google mengizinkan game tersebut untuk dipublikasikan dan didistribusikan kembali di toko masing-masing.

Keluhan ini diajukan di Pengadilan Distrik untuk Distrik Pusat California dan meminta pengadilan oleh juri.

Game pertama diluncurkan kembali pada 2017, tak lama setelah PUBG: Battlegrounds pertama kali dirilis, sedangkan yang kedua tanggal kembali ke September 2021.

PUBG Battlegrounds. (Facebook)PUBG Battlegrounds. (Facebook)

Krafton meminta Garena dan Apple/Google untuk berhenti menjual/mendistribusikan game ripoff yang diduga tapi tidak berhasil.

YouTube (dimiliki oleh Google) juga merupakan bagian dari keluhan, untuk hosting video yang menunjukkan gameplay dari game yang diduga peniru.

Seperti dilansir laman Phone Arena, Jumat (14/1/2021), ini bukan pertama kalinya PUBG mengajukan gugatan terhadap sesama pengembang.

Kembali pada 2018, Krafton menggugat Epic Games karena “kesamaan antara PUBG dan Fortnite.”

Kasus ini kemudian dibatalkan setelah kesepakatan diduga terjadi antara kedua studio (keduanya sebagian dimiliki oleh Tencent).

Itulah laporan terkini dari gugatan Krafton pada Google dan Apple karena dianggap mengizinkan adanya game ripoff dari PUBG Battlegrounds. (Suara.com/ Dythia Novianty).

Baca Selengkapnya “Ini Alasan Pengembang PUBG Menuntut Google dan Apple”

Artikel ini terbit pertama kali di HITEKNO

Admin dari website Computory