Computory.com – Game Fortnite belum lama ini menerima hujatan keras dari publik usai muncul tantangan untuk menghancurkan bangunan mirip kabah dalam game. Mengenai hal ini, Epic Games selaku developer game ini lalu angkat bicara.
Kehebohan mengenai game Fortnite yang menghadirkan bangunan mirip kabah ini muncul pertama kali pada akhir Juni 2021 lalu. Saat itu, game Fortnite dituding memberikan tantangan pada gamer untuk menghancurkan bangunan mirip kabah.
Usai menghadirkan mode game ini, Pusat Fatwa Elektronik Universitas Al Azhar, Mesir langsung mengeluarkan fatwa yang melarang umat Muslim untuk memainkan game tersebut.
Saat pertama kali muncul, fatwa ini langsung saja dikritik oleh berbagai kalangan. Salah satunya adalah Abdul Rahman Al Shamy yang merupakan seorang atlet eSports dan pendiri perusahaan game di Timur Tengah.
Abdul Rahman Al Shamy menyebut bahwa Al Azhar seharunya membuat fatwa berdasarkan fakta dan berdiskusi dengan banyak kalangan yang terlibat dalam dunia game sebelum kemudian merilis fatwa tersebut.
Tidak tinggal diam, Epic Games lalu memberikan konfirmasi resminya mengenai kehadiran bangunan mirip kabah dalam game Fortnite ini.
Diakui oleh Epic Games jika pihaknya sangat menghormati tiap agama dan tidak pernah menciptakan konten yang justru menghina agama tertentu.
Kehadiran bangunan mirip kabah ini mengacu pada pulau buatan pemain yang ada di mode kreatif. Mode kreatif dalam game Fortnite ini memungkinkan pengguna untuk menciptakan map sendiri.
Cukup membuat geger, konfirmasi resmi dari Epic Games mengenai bangunan mirip kabah dalam game ini akhirnya mendapat titik cerah dan mulai dipahami oleh pihak-pihak yang mengkritisi.
Artikel ini terbit pertama kali di HITEKNO
Leave a Reply