Computory.com – Diwartakan sebelumnya, Indonesia batal mengirimkan kontingen untuk empat cabang esports pada SEA Games Vietnam.
Keputusan ini diambil setelah adanya pengkajian ulang oleh tim review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON). Pengurangan kuota atlet disebutkan oleh Ketua tim review PPON, Prof. Dr. Moch. Asnawi karena beberapa hal diantaranya tidak ada rekam jejak prestasi, tidak berpeluang meraih medali, dan memiliki permasalahan organisasi.
Empat nomor pertandingan esports yang batal dikirim Indonesia ke SEA Games Vietnam antara lain Arena of Valor (AOV), League of Legends (LOL) PC, League of Legends (LOL) Wild Rift Men, League of Legends (LOL) Wild Rift Women.
Ketua Pelatih Pelatnas, Richard Permana akui telah berusaha maksimal supaya semua atlet dapat berangkat ke ajang SEA Games Vietnam. Walau begitu, hingga saat ini telah dipastikan bahwa atlet yang gagal berangkat tidak dapat berangkat mandiri maupun dinegosiasi kembali.
Arya Jamil, Business Development FIGHT Esports Indonesia menyayangkan keputusan yang diambil tim review PPON, mengingat antusias masyarakat Indonesia terhadap beberapa gim yang dibatalkan tersebut cukup tinggi.
“Bagi kami pegiat esports, keputusan ini tentu sangat disayangkan mengingat gim tersebut memiliki penonton yang cukup banyak di Indonesia,” ungkapnya.
Arya juga mempertanyakan transparansi atas keputusan yang dibuat “Sebenarnya mengapa bisa sampai terjadi pembatalan keberangkatan atlet? Saya harap pemerintah bisa lebih transparan karena banyak spekulasi yang beredar mengenai kebijakan tersebut. Apakah tim esports yang dianggap tidak ada rekam jejak atau tidak berpeluang meraih medali? Atau seperti apa kita tidak tahu jadinya. Saya pikir pegiat esports, khususnya atlet pada nomor pertandingan yang dibatalkan berhak tahu alasannya,” tambah Arya.
Meski begitu, Arya memiliki harapan bahwa kejadian seperti ini tidak terulang lagi “Saya harap kedepannya hal-hal seperti ini dapat dihindari. Tentu saya sangat bersimpati pada para atlet yang batal untuk tampil membela negara di ajang internasional, terutama mereka yang telah melewati proses panjang dari tahapan seleksi hingga Pelatnas (Pemusatan Latihan Nasional). Semoga pemerintah bisa lebih siap menghadapi ajang olahraga berikutnya sehingga tidak ada lagi istilah gagal berangkat,” tambah Arya.
Arya juga mengirimkan semangat bagi para atlet yang akan berjuang mewakili Indonesia di SEA Games 2022. “Semoga adanya pembatalan ini tidak membawa pengaruh bagi atlet yang akan berjuang di SEA Games. Mari kita bersama-sama mendukung para atlet Indonesia, semoga mereka bisa berjuang secara maksimal untuk membanggakan bangsa dan negara,” Tutup Arya.
Artikel ini terbit pertama kali di HITEKNO
Leave a Reply