Windows, MacOS, atau Linux, Pilih yang Mana ?

Pilih Windows, MacOS, atau Linux? Jika Anda kebingungan dalam menentukan mana OS yang tepat untuk digunakan, berikut ini akan Computory berikan perbedaan dan penjelasannya.

Banyak orang menggunakan PC/Komputer dan Laptop untuk berbagai kebutuhan. Mulai dari sekedar untuk ngetik-ngetik di MS Word atau berkutat dengan spreadsheet Excel, atau untuk membuat presentasi di Powerpoint, hingga kebuituhan yang lebih butuh spek tinggi seperti desain grafis, desain 3D, arsitek, video editing, dan tentunya bermain game.

Windows selalu menjadi pilihan ‘default’ bagi setiap orang, karena ini merupakan OS yang paling umum dipaketkan dengan perangkat seperti laptop atau paket pc rakitan dengan beragam software dan aplikasi yang juga umum digunakan dan banyak tersedia tutorialnya di internet.

MacOS adalah pilihan kedua, terutama bagi yang punya anggaran lebih dan untuk beberapa yang ingin pansos serta inign memiliki perangkat tangguh, modern, kinerjanya bagus, dan cocok digunakan untuk pekerjaan tertentu seperti desain grafis, editing, dan pemrograman/.

Linux dengan beragam distribusi (distro) nya merupakan pilihan kedua (juga) bagi mereka yang sudah muak dengan Windows yang mudah terinfeksi, kinerjanya terkadang menyebalkan, memaksakan update, dsb, tapi juga tidak mau memilih MacOS yang harga perangkat dan aksesorrsnya gila-gilaan, serta bagi yang ingin tampil beda, terkesan lebih “high-tech”, atau tertarik untuk utak-atik serta mendukung gerakan open source.

Stigma-stigma di atas sudah cukup melekat karena hal-hal itu juga dialami sendiri oleh Computory dan beberapa rekan yang juga berbagi pandangan yang sama.

Tapi di tahun 2020, apakah stereotipe yang disebutkan di atas masih tepat?

Berikut akan Computor jelaskan mengenai pro dan kontra terbaru dari ketiga OS, untuk melihat apakah stigma dan stereotipe tersebut masih berlaku atau tidak, serta melihat apakah ada diantara ketiganya yang memiliki perubahan dan semakin layak dipertimbangkan (jawabannya: ada).

Kelebihan dan Kekurangan Windows OS

 

Seperti sudah dijelaskan, Windows merupakan OS komersil sejuta umat dikarenakan fator ketersediaan, kompatibilitas, dan cara penggunaannya sudah tersebar secara umum dan luas sehingga sangat mudah diakses dan digunakan oleh pengguna baru ataupun lama.

Tidak peduli spek hardware, software, dan pekerjaan seperti apa yang Anda inginkan dari suatu PC atau laptop, Windows selalu punya solusi untuk hal tersebut. Ini merupakan keunggulan terbesar dari Windows.

Butuh untuk kerja? Ada Ms Office. Butuh untuk desain grafis? Ada Photoshop, Illustrator, atau Coreldraw. Butuh editing video? Ada Premiere dan banyak pilihan lainnya. Butuh untuk bermain game? Semua game non-konsol yang tersedia umumnya bisa digunkan di Windows.

Soal hardware juga demikian. Semua komponen baik itu CPU, Motherboard, RAM, VGA Card, layar touchscreem dsb yang tersedia di pasaran secara umum semuanya kompatibel dengan Windows, tidak peduli apakah Anda ingin merakit PC spek rendah ataupun tinggi.

Windows berarti fleksibel.

Tapi fleksibilitas tidak berbanding lurus dengan kinerja. Windows adalah OS yang kinerjanya terbilang kurang apabila dibandingkan OS lainnya.

Mungkin akan ada banyak yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Tetapi jujur saja, Windows itu, seberapapun nyamannya untuk digunakan, tetap merupakan OS yang kurang stabil dan mudah bermasalah, terutama kalau sudah digunakan dalam waktu yang lama.

Berapa kali komputer atau laptop Anda mengalami BSOD, crash, freeze, nge-hang, driver bermasalah, dan terkena serangan virus, malware, spyware, dan ware ware lainnya dalam beberapa tahun belakangan?

Meskipun tidak selalu, tapi minimal kejadian-kejadian di atas pernah terjadi beberapa kali sepanjang penggunaan Windows, terutama bagi yang memakainya secara rutin.

Ini tidak berarti OS yang lain tidak mengalami hal tersebut ya, dan tidak berarti juga yang lain lebih stabil. Poin di atas hanya ingin memberikan pertimbangan dan menyiapkan apa yang akan Anda alami jika meggunakan WIndows.

Belum lagi kalau Anda menginstal banyak perangkat dan software, risiko terjadinya konflik antar driver, kerusakan pada registry, dan kinerja yang semakin melambat akan semakin tinggi.

Ditambah lagi dengan Windows 10 yang semakin meng-online kan OS nya, kinerja dan spek yang dibutuhkan semakin tinggi dibandingkan era Windows 7 dan XP, meskipun banyak juga peningkatan-peningkatan lainnya seperti alokasi sumber daya yang lebih baik, kinerja yang lebih cepat (tergantung spek), dan lebih kompatibel dengan software lawas.

Kelebihan dan Kekurangan MacOS

Ada harga ada kualitas.

Itulah yang ditwarkan oleh MacOS sejak awal masuknya Apple ke dalam industri ini. Eksklusivitas yang mereka tawarkan adalah keunggulan dan juga jaminan bahwa mereka akan selalu menawarkan perangkat terbaik dengan kinerja optimal.

Di beberapa aspek MacOS jauh mengungguli Windows. Kinerjanya lebih mulus, tidak banyak gangguan dari segi keamanan, dan meskipun spek nya kadang terlihat ‘rendah’ tapi tidak kalah apabila dibandingkan PC rakitan dengan  spek serupa atau lebih tinggi, dan bahkan kadang jauh lebih baik.

Meskipun tidak berarti bebas dari masalah, MacOS secara komparatif akan jauh mengungguli Windows terutama dalam urusan kinerja. Proses instalasi software lebih mudah, tidak ada sistem registry yang kompleks ala Windows, dan proses komputasi yang lebih efisien.

MacOS juga sangat disukai oleh para desainer grafis, editor video, dan juga mereka yang melakukan pemrograman dikarenakan prosesnya yang jauh lebih mudah dan lancar serta lebih sedikit memakan sumber daya dibanding menggunakan Windows.

Sayangnya, harga perangkat yang mahal sering menjadi penghalang utama bagi mereka yang mau mencoba OS ini, meskipun bisa diakali dengan merakit PC Hackintosh yang sifatnya ilegal.

Mempelajari MacOS juga banyak disebut sebagai hal yang sulit, meskipun tidak demikian kalau Anda benar-benar mau belajar, dan OS ini termasuk yang paling mudah digunakan dibanding yang lain.

Perangkat Mac juga akan sulit (atau tidak mungkin) dan juga mahal untuk di-upgrade, tidak seperti pada Windows atau bahkan Linux. Ini karena MacOS hanyalah bagian dari perangkat yang sudah dikemas dan dijual oleh Apple, yang biasanya tidak disarankan (atau biayanya lebih mahal) untuk dilakukan upgrade hardware.

Anda akan ‘terjebak’ dalam spek yang sama untuk beberapa tahun, dan harus beralih ke perangkat terbaru atau yang speknya lebih tinggi (baca: membeli) apabila ingin menikmati spek yang lebih tinggi. Dalam artian, berlawanan dengan Windows, MacOS sangat tidak fleksibel.

Soal bebas dari virus pun sepertinya juga akan mulai tidak berlaku di 2020 ini, karena sudah muncul beberapa virus Malware dan Ransomware yang khusus diciptakan untuk menyerang para pengguna MacOS.

Belum juga soal rencana versi terbaru MacOS, BigSur, yang kabarnya akan leibh mirip dengan iOS, yang bisa jadi pedang bermata dua bagi Apple, ditambah dengan rumor akan dihapusnya dukungan terhadap software yang bisa melakukan dual boot dengan OS lain akibat beralihnya Apple ke CPU buatan sendiri berbasis ARM dan bukan intel.

Kelebihan dan Kekurangan Linux OS

Linux? Ah ribet, nggak mudah mempelajarinya, software nya terbatas, driver sering tidak kompatibel, harus paham pemrograman, terlalu banyak pilihan distro nya, dan lain sebagainya.

Stereotipe dan persepsi di atas tidaklah salah, tetapi di tahun 2020 ini sudah banyak hal yang bisa dibantah dari berbagai pemikiran-pemikiran yang lebih tepat ditujukan untuk OS Linux generasi awal tersebut, dan sudah ditinggalkan lebih dari satu dekade.

Linux itu sama seperti OS lainnya, harus benar-benar dipelajari dan kalau sudah terbiasa akan jauh lebih mudah menggunakannya.

Pilihan software yang diklaim terbatas juga tidak berlaku, karena baik MacOS maupun Linux masing-masing memiliki software yang bisa digunakan untuk menjalankan aplikasi mainstream di Windows.

Untuk urusan gaming pun demikian, terutama sejak diluncurkannya SteamOS yang berbasis Linux. Sudah banyak game AAA yang tersedia untuk Linux, dan banyak pula alternatif dari software mainstream yang juga fungsional dan berkualitas, dengan harga yang lebih terjangkau dan bahkan gratis.

Urusan driver yang tidak kompatibel pun demikian. Sudah banyak driver alternatif yang kompatibel, dan bahkan sidah banyak produsen perangkat yang menyediakan driver untuk Linux (meskipun tidak sebanyak Windows).

Soal harus paham pemrograman juga sudah tidak berlaku. Memang ada beberapa baris kode perintah yang harus Anda ketik untuk menjalankan tugas tertentu, tapi itu tidak ada bedanya dengan memahami baris kode perintah pada Command Prompt (CMD) Windows, dan bahkan sudah banyak distro Linux yang memberikan kemudahan dalam hal instalasi.

Bicara soal banyaknya pilihan distro Linux yang dianggap membingungkan, ini apabila dilihat dari sisi lain berarti akan ada OS Linux untuk berbagai kebutuhan.

Misalnya CentOS Linux yang dipakai di sebagian besar server website di seluruh dunia selama bertahun-tahun, atau kemunculan SteamOS untuk para gamer yang menggunakan platform Steam, kemudian Ubuntu Studio yang dikhususkan untuk pekerja multimedia yang dapat memenuhi kebutuhan desain grafis, animasi, dan editing video, atau ElementaryOS, Manjaro, Zorin, dan PopOS yang menawarkan tampilan visual yang apik dan disertai kemudahan instalasi software, atau Raspbian OS untuk pengguna Raspberry Pi.

Kinerja gaming di Linux pun banyak yang mengatakan cukup bagus, dan bahkan lebih bagus dibandingkan pada Windows karena tidak banyak proses tidak penting yang mengganggu.

Belum lagi para distro besar seperti Ubuntu, Fedora, dan LinuxMint yang semakin kesini semakin menawarkan solusi alternatif terbaik dari WIndows dan MacOS, yang semuanya tersedia secara gratis dan didukung oleh komunitas yang luas asalkan Anda mau belajar dan memberi kesempatan untuk membiasakan diri.

Linux juga sangat ramah hardware. Akan ada distro Linux yang bisa digunakan dengan baik dan lancar pada komputer atau laptop lawas yang sudah ketinggalan beberapa dekade, sehingga bisa digunakan kembali tanpa harus dijual atau disimpan dan menjadi rongsokan akibat tidak terpakai.

Anda juga bisa menjalankan software Windows di Linux menggunakan aplikasi seperti Wine dan PlayOnLinux yang banyak digunakan. Dan juga, Linux OS itu bebas virus, Malware, dan sebagainya sehingga data dan file Anda akan lebih aman.

Tapi bukan berarti stereotipe tersebut sudah tidak berlaku sama sekali, karena akan selalu ada kendala pada soal kemudahan mempelajarinya, driver yang tidak kompatibel, kestabilan kinerja yang mengganggu, dan juga kekurangan yang ada pada software alternatif yang sering merepotkan.

Aplikasi untuk menjalankan software Windows pun tidak sempurna, serta masih memiliki banyak bugs dan kendala dalam hal kompatibilitas.

Intinya, jika Anda mau menggunakan Linux, Anda harus banyak belajar, memilih distro yang sesuai dengan kebutuhan, dan mengikuti forum-forum diskusi yang akan dengan ramah membantu apabila ada kendala terkait Linux tersebut. Karena kalau tidak dilakukan maka menggunakan Linux OS pasti akan terasa sangat sulit.

Windows vs MacOS vs Linux – Pilih yang Mana?

Kita kembali ke pertanyaan, pilih OS Windows, MacOS, atau Linux yang lebih baik untuk digunakan?

Jawabannya Tergantung, dan ini bukan jawaban politis.

Jujur saja, sebagus apapun MacOS atau distro Linux, tetap saja saat ini belum bisa menandingi Windows terutama dalam hal kemudahan, harga, dan ketersediaan informasi serta panduan yang  tersebar di banyak website di internet, termasuk Computory.

Pilih Windows jika Anda tidak mau ribet, dipusingkan dengan belajar dari nol, kompatibilitas driver, hardware, dan software, dan menginginkan fleksibilitas yang saat ini sangat dimiliki oleh OS tersebut.

Lalu apabila Anda punya anggaran lebih untuk membeli dan melakukan pemeliharaan serta membeli software dan aksesorisnya, serta ingin punya OS yang jauh lebih stabil dan lebih cepat deibandingkan Windows, pilihlah MacOS.

Dan terakhir, pilihlah Linux jika yang Anda inginkan adalah menggunakan kembali laptop dan PC lawas supaya tidak menjadi rongsokan, ingin punya OS yang bebas virus, mau belajar dari nol, dan ingin tampil beda (benar-benar beda) dari yang lain.

Satu hal lagi, pilihlah OS yang sesuai dengan lingkaran pertemanan atau lingkungan kerja, karena akan lebih sulit apabila hanya Anda sendiri yang menggunakan OS tetentu, terutama aoabila terjadi masalah.

Jadi, apabila disimpulkan, jika Anda ingin:

  • Menggunakan kembali PC atau laptop lawas, pilih Linux
  • Melakukan upgrade komponen tanpa batasan, pilih Windows
  • Memiliki perangkat yang stabil dengan performa yang nyaris tanpa kendala, pilih MacOS
  • Memiliki ekosistem PC atau laptop yang gratis dan legal, pilih Linux
  • Bebas memilih beragam software, baik original atau bajakan (risiko tanggung sendiri), pilih Windows
  • Menggunakan software ekslusif seperti Garageband dsb, pilih MacOS
  • Memiliki PC atau laptop yang relatif aman dari virus, dsb,, pilih Linux
  • Memiliki super PC yang bisa memainkan game spek tinggi, pilih Windows
  • Memiliki perangkat yang terintegrasi dengan iphone dan ipad, pilih MacOS

Kesimpulan ini sifatnya generik dan tidak membahas banyak hal secara spesifik, terutama untuk Linux yang memiliki beragam pilihan distro dengan kelebihan serta kekurangannya masing-masing.

Exit mobile version