Computory.com – Game horor Martha is Dead dijadwalkan meluncur pada kuartal pertama 2022. Menjelang perilisan resmi, developer mengeluarkan pernyataan khusus mengenai adanya penyensoran.
Thriller orang pertama yang akan datang dari developer LKA dan Wired Productions tidak akan memiliki tampilan penuh di seluruh versinya. Meski begitu, versi Windows PC dan Xbox dari game tersebut bakal meluncur seperti tampilan semula.
Developer mengumumkan bahwa konten tertentu versi PlayStation akan diubah secara khusus. Mereka juga menyebutkan mengenai beberapa elemen yang tak dapat dimainkan karena adanya penyensoran dari Sony.
“Dengan sangat menyesal kami harus mengubah pengalaman pada versi PS5 dan PS4, dengan beberapa elemen tidak lagi dapat dimainkan. Setelah lebih dari empat tahun bekerja keras, developer kini membutuhkan waktu ekstra untuk membuat perubahan yang tidak direncanakan,” kata perwakilan Wired Productions.
Dikutip dari Polygon, Sony Interactive Entertainment belum memberi pernyataan mengenai keputusan mereka lakukan sensor terhadap game horor Martha is Dead.
Meski begitu, klip grafis yang beredar di media sosial kemungkinan membuat Sony harus lakukan sensor terhadap elemen tertentu.
Klip ini menampilkan pengirisan wajah wanita yang telah meninggal. Tampilan lain menunjukkan pemain mengangkat wajah yang terpenggal dari kepalanya, tepat sebelum diiris.
Dalam pernyataannya, Wired Productions mengatakan bahwa developer telah mengomunikasikan bahwa Martha Is Dead ditujukan untuk “penonton dewasa” dan menampilkan “adegan dan tema yang berpotensi tidak menyenangkan yang dapat membuat beberapa pemain tertekan“.
Tangkapan layar pada game Martha is Dead. (Wired Productions)
ESRB menilai Martha Is Dead sebagai M, karena menampilkan kekerasan yang intens, darah kental, tema seksual, ketelanjangan dan bahasa yang kasar.
Game horor Martha Is Dead berlatar tahun 1944, di Tuscany, menjelang akhir Perang Dunia II. Pemain dapat menemukan kasus di mana Martha ditemukan tewas. Para player bakal mengambil peran sebagai saudara kembar Martha untuk memahami kematiannya.
Artikel ini terbit pertama kali di HITEKNO
Leave a Reply