Tom Clancy’s Rainbow Six: Siege adalah video game bergenre online tactical shooter yang dikembangkan oleh Ubisoft Montreal dan diterbitkan oleh Ubisoft. Game ini dirilis di seluruh dunia untuk Microsoft Windows, PlayStation 4, dan Xbox One pada 1 Desember 2015, game ini juga dirilis untuk PlayStation 5 dan Xbox Series X dan Series S tepat lima tahun kemudian pada 1 Desember 2020. Game ini sangat menekankan pada perusakan lingkungan dan kerjasama antar pemain. Setiap pemain mengambil kendali penyerang atau pertahanan dalam mode permainan yang berbeda seperti menyelamatkan sandera, menjinakkan bom, dan menguasai tujuan di dalam ruangan. Judul gamenya tidak menampilkan adanya campaign mode tetapi menampilkan serangkaian misi offline pendek yang disebut, “situation” yang dapat dimainkan sendiri. Misi-misi ini memiliki narasi yang luang, dengan fokus pada anggota rekrutan yang menjalani pelatihan untuk mempersiapkan diri mereka menghadapi pertemuan di masa depan dengan “White Masks”, sebuah kelompok teroris yang mengancam keselamatan dunia.
Sieges adalah mode utama dalam seri Rainbow Six dan penerus Tom Clancy’s Rainbow 6: Patriots, penembak taktis yang memiliki fokus lebih besar pada narasi. Setelah Patriots akhirnya dibatalkan karena kekurangan teknisnya, Ubisoft memutuskan untuk me-reboot franchise tersebut. Timnya mengevaluasi inti dari franchise Rainbow Six dan percaya bahwa memberikan kesempatan pada pemain untuk meniru pasukan anti-teroris teratas di seluruh dunia adalah set paling cocok untuk permainan. Untuk menciptakan situasi pengepungan yang otentik, tim berkonsultasi dengan unit anti-terorisme sungguhan dan melihat contoh pengepungan nyata seperti pengepungan Kedutaan Besar Iran tahun 1980. Didukung oleh AnvilNext 2.0, game ini juga menggunakan teknologi RealBlast Ubisoft untuk menciptakan lingkungan yang dapat dirusak.
Tiga tahun setelah penonaktifan Program Rainbow, ada kebangkitan kegiatan teroris, dengan White Masks menjadi yang paling menonjol. Tujuan para teroris tidak diketahui, namun mereka menyebabkan kekacauan di seluruh dunia. Untuk mengatasi ancaman yang meningkat ini, program ini diaktifkan kembali oleh pemimpin baru, Aurelia Arnot (yang beroperasi di bawah kode nama “Enam”) (diperankan oleh Angela Bassett). Arnot mengumpulkan sekelompok operasi pasukan khusus dari berbagai negara untuk menghadapi dan memerangi White Masks. Merekrut melalui beberapa latihan untuk mempersiapkan mereka menghadapi pertemuan masa depan dengan White Masks. Akhirnya, White Masks meluncurkan serangan kimia di sebuah universitas (disebut Bartlett University), dan anggota rekrutan dikirim untuk melucuti bom dan menghilangkan kehadiran musuh. Operasi ini sukses besar, meskipun ada korban. Arnot menegaskan bahwa pengaktifan kembali Team Rainbow adalah pilihan terbaik dan satu-satunya pilihan di masa yang penuh risiko dan ketidakpastian.
