Cara Memilih PSU yang Tepat untuk PC Rakitan

Bagaimana cara memilih PSU yang tepat untuk PC rakitan? Berikut ini akan Computory berikan penjelasan selengkapnya.

Sejauh ini komponen yang paling diabaikan dalam merakit komputer adalah unit catu daya, alias power supply atau PSU. Ironisnya, PSU adalah salah satu komponen yang paling penting. Power supply yang Anda gunakan akan memompa pasokan daya ke setiap komponen elektronik pada komputer.

Kerusakan atau masalah yang terjadi pada pasokan daya dapat merusak setiap bagian lain di PC Anda, atau dalam kasus yang jarang terjadi bahkan memicu kebakaran yang mengancam jiwa.

Jadi, apakah Anda yakin untuk menghemat beberapa ratus ribu dan mengambil risiko komponen lainnya yang apabila ditotal bernilai jutaan itu rusak begitu saja karena kualitas PSU yang buruk?

Bagi yang ingin berjaga-jaga dan tidak ingin mengambil risiko tersebut, berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih PSU yang tepat untuk PC rakitan yang sedang atau telah Anda bangun.

Ukuran PSU

Ukuran dari suatu power supply akan memiliki korelasi yang erat dengan ukuran dari casing PC rakitan yang digunakan, karena kalau tidak sesuai maka powersupply akan sulit terpasang.

Biasanya pada casing sudah ada ruang khusus untuk power supply, dengan ukuran yang sudah ditentukan. Sehingga kalau membeli PSU yang lebih besar atau lebih kecil, maka penempatan PSU pada ruang tersebut akan tidak optimal atau bahkan tidak muat sama sekali.

Normalnya ukuran casing yang standar adalah mid-tower atau full tower, dan kebanyakan PSU yang berukuran ATX akan dapat ditempatkan tanpa kendala di dalamnya. Tetapi, apabila Anda menggunakan casing mini tower, maka ukuran PSU yang umum digunakan adalah SFX.

PSU Modular atau Tidak

PSU dari sisi kabel tersedia dalam tiga jenis, yaitu PSU modular, semi-modular, dan non-modular. Apa artinya?

PSU modular adalah PSU yang kabel konektor yang dihubungkan ke komponen itu terpisah dari perangkat utama PSU, sementara pada non-modular kabel-kabel tersebut sudah menyatu dengan perangkat utama (ini yang paling umum dan harganya lebih murah), sementara semi modular adalah kombinasi dari keduanya, ada kabel yang terpisah dan ada yang menyatu.

Kelebihan PSU modular adalah Anda bisa memasang kabel-kabel konektor yang dibutuhkan saja, sehingga mempermudah manajemennya, sementara pada non-modular kabel yang tidak terpakai akan menjuntai begitu saja sehingga bisa terkesan kurang rapih untuk beberapa orang.

Kelebihan lainnya adalah Anda bisa menggunakan kabel lainnya yang dijual di pasaran, yang menurut Anda kualitasnya lebih baik. Panas yang dihasilkan oleh PSU jenis ini pun lebih rendah dibandingkan yang non-modular.

Tapi ingat, jangan gunakan kabel yang berbeda-beda merek-nya karena ditakutkan akan berbeda dari segi kualitas yang malah bisa menyebabkan kerusakan apabila terjadi masalah.

Kelemahannya? Harganya jauh lebih mahal dibandingkan PSU non-modular, dan risiko kepala colokan yang terhubung ke perangkat PSU utama menjadi kendor atau rusak lebih tinggi.

Rating Efisiensi PSU

Kalau Anda pernah mendengar atau membaca embel-embel seperti “80 Plus”, “platinum”,  dan “bronze” pada nama dagang dari suatu PSU, itulah yang disebut dengan rating efisiensi.

Ini adalah sertifikasi industri yang terkait dengan efisiensi pasokan daya untuk mengubah daya AC tegangan tinggi dari stopkontak Anda ke daya DC tegangan rendah yang disalurkan ke komponen PC Anda.

Ketika power supply hanya membuang 20% atau kurang dari daya yang masuk sebagai panas, maka PSU tersebut sudah memenuhi syarat untuk sertifikasi 80 Plus.

Sertifikasi tersedia dalam enam tingkatan:

  • 80 Plus
  • 80 Plus Bronze
  • 80 Plus Silver
  • 80 Plus Gold
  • 80 Plus Platinum
  • 80 Plus Titanium.

Yang mana Titanium merupakan tingkatan untuk PSU yang memiliki efisiensi terbaik dibandingkan yang lainnya, sementara apabila 80 plus saja maka PSU tersebut hanya memenuhi syarat minimum. Tentu saja harganya akan berbeda dan Titanium adalah yang termahal.

Tetapi, kadang tidak perlu mencari PSU yang memiliki sertifikasi rating 80 Plus Titanium dan Bronze, Silver atau Gold saja sebenarnya sudah cukup.

Kelas Titanium sendiri umumnya digunakan pada komputer server atau pada data center yang membutuhkan pendingin ruangan dan kebutuhan listrik yang besar setiap bulannya, jadinya apabila memilih Titanium yang lebih “dingin” dibandngkan tingkatan lain maka akan menurunkan kebutuhan pendingin mereka dan juga mengurangi biaya bulanan.

Jumlah daya

Daya yang tertera oada PSU haruslah mencukupi kebutuhan dari PC rakitan Anda. Ketika Anda merakit PC, setiap komponen akan menarik sejumlah daya dan energi dari power supply. Komponen yang paling banyak membutuhkannya kemungkinan adalah kartu grafis dan CPU Anda, disusul oleh motherboard dan juga harddisk (apabila memasang dalam jumlah banyak).

Perhatian khusus harus diberikan pada persyaratan watt spesifik dari masing-masing komponen. Anda akan menemukan bahwa banyak pabrikan akan “membantu” menyarankan watt PSU untuk kartu grafis mereka, tetapi komponen yang lain akan sulit ditentukan berapa watt yang dibutuhkan.

Apa yang sebaiknya Anda cari pada kartu grafis atau CPU Anda adalah peringkat TDP atau Thermal Design Power. Secara teknis, TDP menjelaskan jumlah panas maksimum yang akan dihasilkan komponen selama penggunaan normal. Berkat hukum termodinamika dan kecenderungan TDP diukur dalam watt, ini akan memberikan perkiraan yang cukup akurat untuk melihat berapa penarikan daya maksimum dari setiap komponen.

Kualitas

Kebanyakan pada PSU, harga berbanding lurus dengan kualitas. Sehingga, sebaiknya hindari PSU bawaan casing terutama dari merek-merek yang kurang bisa diandalkan. Dan, apabila Anda perhatikan, produsen casing berkualitas yang juga memproduksi PSU umumnya tidak akan mem-bundel casing dengan PSU pada satu paket penjualan.

Casing berkualitas di sini tentunya bukan casing yang harganya di bawah Rp500ribu ya, dan secara umum sebaiknya hindari menggunakan PSU bawaan casing, terutama kalau listrik di tempat Anda kurang stabil, naik, turun, atau sering terjadi pemadaman listrik.

PSU yang berkualitas umumnya kipasnya tidak bising, dan daya yang dihasilkan paling mendekati dengan angka yang mereka tawarkan, yang berarti lebih efisien. Jadi, apabila ada PSU bawaan casing dengan daya 500W, umumnya akan lebih buruk dibandingkan PSU dari produsen berkualitas dengan daya 300-400W.

Contoh Perhitungan Daya pada PC rakitan

Berikut ini salah satu contoh perhitungan daya dari masing-masing komponen untuk menentukan PSU dengan jumlah daya berapa watt yang dibutuhkan:

Komponen Daya
GTX 1080 Graphics Card 180W
Intel i7-7700K CPU 91W
CPU Cooler 2W
Motherboard 65W
8GB DDR4 RAM 3W
2TB HDD 9W
525GB SSD 3W
Kipas casing 4W
Total  375W

Kalau Anda ingin menghitung sendiri, silahkan kunjungi situs yang menyediakan kalkulator penghitung daya milik Outervision.

Nah, melihat angka di atas, berarti kira-kira PSU dengan daya 400W atau bahkan 500W sudah cukup, kan? Jawabannya, Tidak.

Mengapa? Karena memilih PSU yang kapasitas dayanya terlalu “mepet” dengan kebutuhan itu hanya akan membuat PSU menghasilkan panas yang cukup tinggi, sehingga meningkatkan risiko kerusakan pada PSU sehingga bukan ide yang baik.

Belum lagi kalau Anda berniat untuk overclock segala-galanya, mulai dari CPU, RAM, dan juga VGA Card, maka daya yang dibutuhkan juga akan membengkak.

Untuk amannya, pilih PSU dengan kapasitas daya sekitar dua kali lipat dibandingkan dengan kebutuhan, jadi untuk tabel di atas maka paling aman menggunakan PSU 600-700W sehingga PSU tidak menjadi terlalu panas karena hanya menggunakan 50-80% dari kapasitas.

Jadi, selalu beri ruang lebih bagi PSU dan jangan gunakan yang kapasitas daya-nya terlalu mepet dengan yang dibutuhkan.

Exit mobile version