Computory.com – Aada beberapa game yang diadaptasi dari mitologi Jepang untuk kamu mainkan. Bagi kamu yang sedang mencari, berikut ini tim HiTekno.com rangkum rekomendasi game yang diadaptasi dari mitologi Jepang.
Mitologi memiliki peran penting dalam dunia game. Tak sedikit game yang terinspirasi dari sebuah mitologi, termasuk mitologi Jepang. Ada banyak game yang mengambil tema mitologi Jepang, lalu dikembangkan dengan berbagai unsur menarik di dalamnya.
Hal ini yang jadi daya tarik sekaligus memicu rasa penasaran pemain untuk memainkan game yang diadaptasi dari mitologi Jepang. Rekomendasi game yang diadaptasi dari mitologi Jepang umumnya memiliki cerita yang spesifik dan kuat.
Berikut game yang diadaptasi dari mitologi Jepang seperti HiTekno.com rangkum untuk kamu.
1. Ghost of Tsushima
Ghost of Tsushima. (PlayStation)
Ghost of Tsushima menyajikan sedikit eksplorasi sisi mitologi dari kebudayaan Jepang, dan lebih fokus pada sisi sejarah. Walaupun begitu, di sejumlah bagian cerita utama, game terbaik ini beberapa kali menghadirkan referensi yang berkaitan dengan mitologi Jepang ini sendiri.
Untuk ekspansi Legends, game ni bahkan menghadirkan cita rasa yang lebih fantasi dengan cukup banyak elemen mitologi di dalamnya. Walaupun unsur mitologinya tidak jadi fokus utama dalam game ini, namun Ghost of Tsushima sangat layak untuk dimainkan khususnya bagi mereka yang tertarik sejarah Jepang.
Dalam game ini pula, kamu akan dibawa untuk eksplorasi Pulau Tsushima di masa-masa ekspansi Mongolia ke Jepang. Bagamaina para Samurai dan warga pulau mempertahankan tanah kelahiran mereka dari serangan bangsa Mongolia.
2. Sekiro: Shadows Die Twice
Sekiro Shadows Die Twice. (FormSoftware)
Sekiro: Shadow Die Twice merupakan sebuah game keluaran From Software yang berlatar masa feodal Jepang dengan ninja-ninja yang memakai samurai. Hal ini sangat berbeda dengan Dark Soul dan BloodBorne yang memiliki arsitektur barat nan gothic.
Dalam rekomendasi game yang diadaptasi dari Mitologi Jepang ini, kamu akan jadi ninja yang siap melawan musuh jahat memakai pedang samurai. Seperti Dark Soul, kamu akan melawan musuh kecil dan bos besar yang memiliki ciri khas kekuatan masing-masing.
3. Toukiden: Kiwami
Toukiden: Kiwami. (Steam)
Toukiden: Kiwami merupakan seri game yang menghadirkan elemen mitologi Jepang dan mengambil inspirasi dari salah satu kepercayaan bernama Shinto. Toukiden sendiri menggunakan latar di Nakatsukuni yang mengacu pada mitologi Jepang bahwa Nakatsukuni merupakan dunia yang berada di antara surga dan neraka.
Di game ini, setiap pemain akan diajak untuk berkelana ke Nakatsukuni sambil mencari dan juga mengalahkan salah satu makhluk terkenal di cerita rakyat Jepang bernama Oni. Menariknya, para pemain akan dibekali senjata yang bisa dirasuki oleh jiwa dari tokoh bersejarah sehingga memungkinkan karakter memiliki kemampuan unik.
4. Sakuna: Of Rice and Ruin
Sakuna: Of Rice and Ruin. (Steam)
Sakuna: Of Rice And Ruin merupakan game simulasi bertani dan action platformer yang dibuat oleh Edelweis. Menceritakan mengenai Sakuna, dewi pertanian yang manja dan egois yang diusir dari kayangan karena tidak sengaja menghancurkan gudang penyimpanan persembahan saat mau mengusir beberapa manusia yang menyusup ke kayangan.
5. Shadow Warrior
Shadow Warrior. (Steam)
Shadow Warrior yang merupakan seri game aksi petualangan dengan mengadaptasi cerita mitologi Jepang yang diusungnya. Salah satunya merupakan monster-monster mengerikan dari mitologi Jepang dalam game ini. lalu, dikombinasikan dengan gameplay FPS sehingga memiliki pace yang cepat. Di mana, hasilnya jadi perpaduan yang cukup menarik dari segi atmosfer dan aksi.
6. Nioh 2
Nioh 2. (PlayStation)
Nioh 2 memberikan pemain “tampilan alternatif” dari periode Edo di Jepang yang kelam dan juga penuh dengan monster. Nioh 2 sangat bergantung pada mitologi sebagai cara untuk bercerita, membawa monster-monster yang populer di mitologi mengenai serta kondisi dunianya.
Itulah 6 rekomendasi game yang diadaptasi dari mitologi Jepang. Game diatas cocok untuk kamu yang suka kebudayaan atau sejarah Jepang.
Kontributor: Pasha Aiga Wilkins
Artikel ini terbit pertama kali di HITEKNO
