Computory.com – Pernah mengalami akun Free Fire kamu kena banned atau dijatuhi hukuman lainnya? Ternyata ada beberapa penyebab akun Free Fire kena banned lho.
Sebagai diketahui, banyak tipe pemain game mobile bergenre battle royale ini. Ada juga pemain yang berbuat curang demi memenangkan bahkan demi bersenang-senang di Free Fire.
Karena ini, Garena berusaha untuk perkuat sistem anti-retas dan menerapkan kebijakan ketat terhadap kecurangan yang dilakukan pemain.
Jenis pemain seperti ini merupakan ancaman tersendiri bagi pengembang dan merusak pengalaman bermain game bagi pemain lainnya.
Tindakan curang tersebut dapat merugikan pemain sendiri karena menyebabkan akun terkena banned dan pemain mendapatkan hukuman jika melanggar peraturan yang ada.
Menurut akun resmi Instagram Free Fire @freefirebgid, ada enam poin mengapa akun Free Fire bisa terkena banned dan mendapat hukuman:
- Menggunakan game client seperti aplikasi Free Fire tidak resmi atau dimodifikasi.
- Menggunakan aplikasi tidak resmi ketika bermain Free Fire.
- Memodifikasi file untuk mendapatkan keuntungan pribadi yang tidak suportif.
- Melanggar sistem anti-hack Free Fire melalui transfer data lokal ilegal.
- Sengaja bermain satu tim bersama cheater akan terkena rank reset.
- Menggunakan kata-kata kasar berulang kali akan membuat akun pemain tidak bisa menggunakan mikrofon untuk sementara.
Poin-poin di atas dapat menyebabkan akun pemain terkena banned dan kehilangan akses akun. Ketahui baik-baik penyebab akun Free Fire kena banned di atas.
Free Fire. (Garena)
Pemain tidak dapat mengajukan banding untuk mendapatkan kembali akun, setelah terkena banned karena keputusan yang diambil oleh Garena dianalisis secara menyeluruh sebelum diberlakukan.
Untuk menghindari banned akun, pemain Free Fire disarankan untuk mengunduh game dari sumber yang resmi dan bermain secara adil.
Itulah enam penyebab akun Free Fire kena banned dan hukuman lainnya. Catat baik-baik. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami)
Baca Selengkapnya “6 Penyebab Akun Free Fire Kena Banned dan Dapat Hukuman”
Artikel ini terbit pertama kali di HITEKNO
Leave a Reply