Computory.com – Sesuatu yang anti mainstream biasanya tak luput dari perhatian orang. Seorang siswa yang berangkat ke sekolah dengan tas unik ini sukses bikin netizen salfok.
Pengguna TikTok dengan akun bernama @zuldanmsp_ membagikan video saat beberapa siswa mulai masuk ke gedung sekolah. Salah satu siswa tersebut langsung membuat netizen salfok karena memakai tas berdesain cukup unik.
“Piye to iki mas e (Gimana to ini masnya),” tulis @zuldanmsp_ pada caption-nya. Postingan video yang dibagikan berhasil viral setelah ditonton lebih dari 1,5 juta kali dan memperoleh 54 ribu tanda suka.
Sebagian netizen langsung menyoroti siswa cowok yang berjalan penuh percaya diri menuju salah satu lorong sekolah. “Sekolah bawa tas (nope). Sekolah bawa semen (yes),” bunyi keterangan di dalam video @zuldanmsp_.
Kita bisa melihat bahwa siswa tersebut membawa tas dengan warna seperti sak semen. Logo salah satu perusahaan produsen semen juga nampak dengan jelas pada tas yang dipakai oleh siswa SMK ini.
Tak sedikit netizen yang menilai bahwa tas ini cukup unik dan keren. Melalui video lain, akun @zuldanmsp_ mengungkap bahwa tas ini sebenarnya milik temannya.
Ketika diwawancarai di dalam video, siswa pemilik tas akui bahwa tas ini merupakan pemberian dari sang kakak.
“Klarifikasi tas viral punya masnya. Salam dari Bawen, buat teman-teman yang tanya ini tas punya siapa, ini punya masnya yang di sini. Nah ini merupakan tas semen, pemberian dari kakaknya. Sudah berapa lama mas? Wah, lima tahun ternyata,” kata seorang pria di dalam video lain. Postingan video viral mengenai tas berdesain unik tersebut memancing beragam komentar dari netizen.
“The real kokoh kuat tak tertandingi,” kata @si**aja**on.
“Belajar IPA (nope). Belajar membangun dari nol (yes),” tulis @R**hieR**ly.
“Tasnya paling keren tuh, limited edition,” pendapat @x**nu**o.
“Unik lah, spill beli di mana woi,” komentar @diy**isl**iyati.
“Cocok masuk jurusan perang sipil,” balas @h**kia. Postingan video viral mengenai siswa yang berangkat ke sekolah dengan tas unik bisa dilihat melalui link ini.
Artikel ini terbit pertama kali di HITEKNO
