Computory.com – ONIC Esports berhasil meraih gelar juara ONE Esports MPL Invitational 2021 setelah menggilas Blacklist International di Grand Final. Perwakilan asal Filipina tersebut takluk di tangan ONIC Indonesia dengan skor 1 vs 3.
Sebelum ini, Blacklist melaju ke Grand Final setelah menumbangkan RRQ dengan skor 2 vs 1. Sementara ONIC mengamankan tempat di final setelah menghempaskan Alter Ego dengan skor 2 vs 0.
Babak Grand Final MPL Invitational menghadirkan permainan cepat dan agresif dari kedua tim. Tiga game awal bahkan dapat selesai dalam waktu kurang dari 15 menit saja.
Susunan roster dan hero dari ONIC di game pertama yaitu Drian (Cecilion), Butss (Hylos), CW (Bruno), Sanz (Jungler), dan Kiboy (Mathilda).
Sementara formasi Blacklist di game kedua yaitu Hadji (Jawhead), Edward (Esmeralda), Oheb (Lunox), Wise (Bane), dan OhMyV33NUS (Estes). Bermain sengit di early, Blacklist mampu menekan saat memasuki mid-game.
Kombinasi serangan dari Oheb, OhMyV33NUS, dan Hadji membuat ONIC terus tertekan. Bahkan Drian dkk tak mampu menghancurkan 1 turret milik Blacklist sepanjang pertandingan.
Serangan dari Lord di menit ke-14 menjadi mimpi buruk bagi ONIC. Mencetak Godlike, Oheb mengantarkan Blacklist memenangi game pertama dengan skor 12 vs 5. Kalah di game pertama membuat ONIC Esports langsung bangkit di game kedua.
Jika Oheb menjadi bintang di game sebelumnya, kini giliran Sanz yang mengambil momen emas di game selanjutnya. ONIC sudah unggul 7 vs 3 di menit ke-10. Memasuki late-game, baik ONIC maupun Blacklist saling bertukar serangan satu sama lain.
Inisiasi Blacklist untuk war di lane atas justru membuahkan kerugian bagi tim. Sanz dengan hero Yi Sun Shin mencetak triple kill sehingga Blacklist harus mundur. Mencetak Legendary, Sanz mengantarkan ONIC dalam memenangkan game kedua dengan skor 13 vs 10.
Berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1 vs 1 membuat ONIC tampil lebih agresif di game ketiga. Mantan Rising Star di MPL ID Season 6, Sanz, lagi-lagi tampil ciamik di game ketiga menggunakan hero YSS. Meski kedua tim berhati-hati saat early-game, namun ONIC mampu mencuri momen di mid-game.
Meraih Mega Kill, catatan KDA Sanz di menit ke-12 sudah mencapai 5/0/5 saat unggul 13 vs 6. Bermain cepat, ONIC mengakhiri perlawanan Blacklist di game ketiga hanya dalam waktu 12 menit saja.
Game keempat sedikit lebih lama dibandingkan tiga game sebelumnya. Landak Kuning mampu unggul 14 vs 11 di menit ke-13. Sangat agresif, war lebih banyak tercipta di game keempat.
Mengandalkan dua Marksman Claude dan Natan, ONIC memiliki keuntungan signifikan saat late-game. War memperebutkan Lord di menit ke-15 membuat lima hero dari Blacklist langsung ter-wipe out.
ONIC hampir melakukan end-game di menit ke-16, namun tiga hero mereka malah tumbang setelah Edward dengan hero Paquito mampu mempertahankan Inhibitor dengan sangat baik.
Diserang balik, inisiasi menawan CW dengan hero Chou dan ultimate Claude dari Drian membuat ONIC bertahan dari serangan balik cepat Blacklist. Oheb, Wise, dan Hadji tumbang saat menyerang ke arah Inhibitor ONIC.
Setelah tiga hero Blacklist tumbang, Landak Kuning mengunci kemenangan game keempat dengan skor 23 vs 15 di menit ke-17.
Kemenangan 3 vs 1 atas Blacklist International di Grand Final membuat ONIC Esports berhasil menjadi juara MPL Invitational 2021. Hasil tersebut merupakan bekal positif bagi ONIC dalam menatap M3 World Championship pada Desember mendatang.
Artikel ini terbit pertama kali di HITEKNO
Leave a Reply