Computory.com – Grand Final SEA Games Vietnam cabor esports nomor Mobile Legends mempertemukan timnas Indonesia dan timnas Filipina. Memainkan empat game yang super seru, timnas Filipina sukses membawa pulang medali emas.
Di game pertama, dua negara dengan pro scene Mobile Legends paling bersaing ini saling menunjukan aksi balas kill. Dengan strategi yang unik, Indonesia memilih untuk lakukan banned untuk hero Villaluna.
Di sisi lain, Indonesia membawa combo Masha, Angela dan Akai yang sayangnya mampu untuk ditangani dengan baik oleh timnas Filipina. Usai aksi penculikan dan balas kill hingga menit ke-29, timnas Filipina berhasil merebut poin di game pertama atas timnas Indonesia.
Berlanjut ke game kedua, timnas Indonesia berhasil mengamankan Franco untuk Vyn yang jadi mimpi buruk untuk timnas Filipina. Iron hook yang on point membuat Del Rosario dan kawan-kawan kerepotan menghadapi tim asal Tanah Air.
Tidak hanya ini, kehadiran Sanz dengan Xavier juga jadi kombinasi mematikan yang tidak mampu untuk ditangani oleh timnas Filipina. Tidak merelakan poin di game kedua begitu saja, kemenangan di game ini lalu jadi milik timnas Indonesia di menit ke-18.
Game ketiga juga menyajikan match panas yang seru antara timnas Filipina dan timnas Indonesia. Menjadi salah satu pemain kunci, CW harus tumbang berkali-kali saat jadi sasaran empuk untuk timnas Filipina.
Usai lakukan wiped out di menit ke-16, timnas Indonesia langsung mengancam base utama timnas Filipina. Sayangnya, kehadiran kembali Akai milik Del Rosario membuat timnas Indonesia harus mundur.
Pertahanan timnas Indonesia akhirnya harus berakhir di menit ke-24 saat masing-masing player harus bergantian tumbang di tangan timnas Filipina. Game keempat ditutup dengan begitu cepat oleh timnas Filipina yang lakukan aksi one straight push ke turret utama timnas Indonesia.
Tidak membawa game ini ke waktu yang lebih lama, kemenangan lalu jadi milik timnas Filipina yang sukses membawa pulang medali emas. Menunjukan permainan yang apik, timnas Indonesia harus berpuas di posisi kedua dengan medali perak.
Artikel ini terbit pertama kali di HITEKNO
Leave a Reply