Activision Dapatkan Puluhan Triliun Rupiah dari Transaksi Mikro pada 2021

Computory.com – Activision Blizzard baru saja mengungkap laporan keuangan perusahaan sepanjang tahun lalu. Cukup menarik, Activision membeberkan bahwa mereka berhasil memperoleh puluhan triliun rupiah dari microtransaction atau transaksi mikro dan pendapatan langganan.

Perusahaan menghasilkan pendapatan bersih tertinggi sepanjang masa sebesar 8,8 miliar dolar AS (Rp 128 triliun). Activision mencatatkan pendapatan operasional sebanyak 3,62 miliar dolar AS (Rp 52,1 triliun) dan laba bersih 2,7 miliar dolar AS (Rp 38,9 triliun).

Perusahaan holding game ini menghasilkan 5,1 miliar dolar AS atau Rp 73,4 triliun dari transaksi mikro. Itu merupakan penghasilan yang mencakup DLC, langganan World of Warcraft, lootbox, dan kosmetik.

Dikutip dari TweakTown, hasil transaksi mikro menyumbang 61 persen dari pemesanan bersih Activision-Blizzard senilai 8,354 miliar dolar AS.

Rekor tersebut berhasil dicapai meski penjualan Call of Duty Vanguard mengalami penurunan. Sebelum ini, Microsoft semakin ambisius dalam memasuki industri game dengan membeli Activision.

Franchise dari Activision Blizzard. (Activision)Franchise dari Activision Blizzard. (Activision)

Publisher sangat cocok pada ambisi dari Microsoft yang sebagian besar berfokus pada layanan langsung, IP konten, monetisasi, dan nilai tambah untuk layanan berlangganan Game Pass-nya.

Perlu diketahui, Microsoft mengakuisisi Activision Blizzard dalam transaksi tunai senilai 68,7 miliar dolar AS atau Rp 987 triliun.

Perusahaan yakin bahwa akuisisi ini akan mempercepat pertumbuhan bisnis game Microsoft di perangkat seluler, PC, konsol, cloud, dan menyediakan pondasi untuk metaverse.

World of Warcraft Burning Crusade Classic - Flying Mounts (Blizzard Entertainment)World of Warcraft Burning Crusade Classic – Flying Mounts, salah satu game dari Blizzard (Blizzard Entertainment)

Pembelian dengan nilai hampir 1.000 triliun rupiah tersebut mencakup franchise ikonis dari studio milik Activision, Blizzard dan King. Beberapa game seperti Warcraft, Diablo, Overwatch, Call of Duty, dan Candy Crush, serta kompetisi eSports Major League Gaming, termasuk dalam kesepakatan akuisisi.

Meski telah dibeli oleh Microsoft, Bobby Kotick masih tetap menjabat sebagai CEO Activision Blizzard. Setelah akuisisi, petinggi Activision Blizzard bakal melaporkan perkembangan bisnis ke Phil Spencer CEO Microsoft Gaming. Penghasilan puluhan triliun rupiah dari transaksi mikro milik Activision jadi bukti bahwa perusahaan holding game ini bisa membuat kontribusi signifikan ke depannya.

Artikel ini terbit pertama kali di HITEKNO

Admin dari website Computory